Jumat, 13 Juli 2012

Get Out From My Way, Princess!~Chap. 3


Get Out From My Way, Princess!
Chapter 3
||


CBUUUUURR....
            Anna berenang di kolam renang. Mariska memperhatikannya, “udah 2 jam kamu di situ, Anna. Nanti kamu sakit...”ujarnya.
            “gak usah ikut campur, pergi sana!”kata Anna berenang.
            Mariska menghela nafas.
            “aku sudah memaafkanmu atas kejadian itu, sekarang lebih baik kamu keluar dari kolam, nanti sakit,”kata Mariska.
            “dengar! Pertama, gue gak nyesel atas kejadian itu, dua, kenapa mesti Jemmy yang lo ikut campurin ke urusan kita, ketiga, gue gak salah... Tampaknya, lo sendiri yang masang-masang badan lo sampe mau nabrakin diri,”kata Anna.
            Mariska tersenyum. “Anna...Anna...”katanya,”kalo sudah selesai, cepat di bilas”
            Anna tersenyum sinis.

            Keesokan harinya. Anna gak masuk kuliah karena sakit. Jemmy sangat khawatir padanya. Mariska melihat Jemmy di luar rumah, dia duduk di atas kap mobilnya, ragu untuk menekan bel.
            “Jemmy?”panggil Mariska.
            “eh, kak Riska?”
            “ayo masuk, kamu mau main kan?”
            “sebenarnya aku mau menengok Anna, dia sakit ya?”
            Mariska terdiam.
            “iya, dia berenang di kolam renang selama 3 jam kemarin...”kata Mariska.
            “terus keadaan dia gimana?”tanya Jemmy.
            “dia sedang nonton tv di kamar, tadi pagi dia demam tinggi...”kata Mariska.
            “apa dia nantinya marah ya, kalo aku tengok dia?”
            “enggak, ayo masuk...”ajak Mariska.

             Tok...Tok...Tok...
            “siapa?”tanya Anna.
            “ini aku, Mariska. Ada tamu buat kamu,”kata Mariska.
            Pintu di buka, Anna melihat Jemmy, dia tersenyum melihat Anna.
            “Jemmy?”Anna kaget.
            “aku buat minuman ya, silahkan masuk”kata Mariska.

            Tinggal mereka berdua. Anna langsung menyelimuti seluruh tubuhnya, sampai tak ada satupun yang terlihat. Dia sembunyi di balik selimut.
“mau apa lo kesini?”tanya Anna.
            “aku khawatir sama kamu, Princess...”kata Jemmy,”oh iya, aku bawa cake strawberry, kesukaan kamu,”
            Anna melirik ke sumber suara.

            “aku sayang banget sama Princess...”kata Jemmy.
            “Jemmy!”kata Anna.
            “aku akan selalu menunggu Princess...”kata Jemmy.
            Anna terdiam.
            “baiklah, aku pergi dulu ya Princess... Semoga cepat sembuh...”kata Jemmy.

            Di rasa Jemmy sudah pergi, Anna membuka selimutnya. Ia menoleh ke samping, di meja ada kotak kue, dan foto yang sudah di bingkai. Anna dan teman-teman, foto aneh itu.

            Keesokan harinya, Alda dan Veny mencoba berbicara pada Anna, dan meminta maaf karena tidak menjenguk, mereka tidak tahu kalo Anna sakit, akhirnya mereka pun kembali bersama-sama lagi.
            Anna tidak melihat Jemmy hari ini, dia bertanya pada Alda dan Veny. Merekapun tidak tahu.

            “Jemmy sakit,”kata Alda.
            “sakit kenapa?”tanya Anna.
            “ciee... Khawatir ya...”kata Veny.
            “lebih baik lo jenguk dia,”kata Jemmy.
            “ah buat apa, paling besok juga dateng,”kata Anna.

            Keesokan harinya, Jemmy pun tidak datang. Anna, Alda dan Veny makan siang di kantin. Anna merasa aneh, tak ada yang mengganggunya dengan ribut-ribut video.
            Begitupula dengan keesokan harinya.
            “sepi ya, gak ada dia?”tanya Veny.
            “iya, biasanya dia yang paling cerewet,”kata Alda.
            “siapa?”tanya Anna.
            “Jemmy... Lo gak mau nengok dia?”tanya Alda.
            “sebenernya sih gue mau, tapi sama kalian ya?”ujar Anna.
            “oke, udah di putuskan! pulang kuliah kita nengok dia,”kata Alda.
            “sip!”ujar Veny.

            Anna dan teman-teman memasuki rumah Jemmy yang langsung di sambut ibunya Jemmy yang nyentrik.
            “oh, ini pasti Alda, Veny, dan... Ini pasti Anna,”kata Ibunya Jemmy.
            Anak-anak heran Ibunya Jemmy mengenali mereka.
            “ternyata aslinya lebih cantik,”kata Ibunya Jemmy sambil menatap Anna.
            “oh iya Bu, ini calon menantu Ibu...”ujar Alda mendorong Anna.
            Anna melotot pada Alda.
            “wah, aamiin, kalo Anna mau sama anak tante,”tanya Ibunya Jemmy.
            “he...he...he...”Anna tertawa kecil, salting.
            “makasih ya, kalian udah mau nengok Jemmy, kebetulan ada teman Jemmy juga di sini,”kata Ibunya sambil menatap Anna lagi, matanya berbinar melihat Anna. Alda dan Veny cengar-cengir sambil berpandangan penuh arti.
            Mereka mengikuti Ibu Jemmy ke kamar Jemmy di atas.
            “ternyata Jemmy banyak temannya, tante sering khawatir Jemmy gak punya temen karena hobinya yang aneh,”kata Ibunya Jemmy.
            “hobi memotret atau merekam video, tante?”tanya Anna.
            “dua-duanya, dia hobi fotografi alam juga, tapi akhir-akhir ini dia sering sekali mengambil gambar cewek cantik, dan gambar cewek cantik itu selalu memenuhi kameranya dan juga laptopnya, tante gak nyangka bisa ketemu langsung sama cewek itu,”kata Ibunya Jemmy tersenyum lebar pada Anna.
            Alda dan Veny nyengir-nyengir gak jelas lagi, tapi masih dengan penuh arti.
            “itu pasti fotonya Anna, tante!”kata Alda.
            Anna melotot lagi pada Alda.
            “iya. Betul,”kata Ibunya Jemmy.
            Alda dan Veny seneng-seneng sendiri.

            Mereka sampai ke kamar Jemmy.
            “Jemmy, ada teman kamu lagi nih,”kata Ibu Jemmy.
            Ternyata di dalam kamar Jemmy ada Mariska dan Nova, senior mereka semua.
            Anna dan Mariska saling menatap.
            “wah, tambah ramai nih,”kata Ibunya Jemmy.  Jemmy terlihat sumringah melihat kedatangan Anna dkk.
            “Anna, Alda, Veny!”kata Jemmy, wajahnya terlihat pucat tapi tetap tersenyum senang melihat kedatangan Anna dkk.
            “hai!”sapa Alda dkk.
            “maaf ya, Jemmy, kita baru nengok lo,”kata Veny.
            “iya, gak papa... Makasih udah di tengokin,”kata Jemmy,”oh iya, ayo masuk-masuk, ada ka Mariska dan ka Nova di sini,”.
            “hai...”sapa mereka.
            “hai...”balas Alda dkk.
            “hai, Anna,”sapa Mariska.
            “hai,”balas Anna datar.
            Suasana jadi canggung.
            “Jemmy kita bawa pudding pisang kesukaan kamu,”kata Veny.
            “wah, makasih...”kata Jemmy.
            Jemmy menatap Anna.
            “Anna, kok diem aja, gak kangen sama aku?”tanya Jemmy.
            “hahaha,”tawa Anna sambil mencibir.
            “ya sudah, kita pamit dulu ya, Jemmy...”kata Mariska.
            “iya, met sembuh ya...”kata Nova.
            “iya, makasih ya...”
            “iya, met sembuh ya, Jemmy...”kata Mariska.
            “makasih, hati-hati di jalan ya,”kata Jemmy bersemangat lagi.

            “wah...wah, lo sakit betulan ato bo'ongan sih, kok kayak gak sakit ya?”tanya Alda.
            “heh, gue sakit betulan. Gue demam dua hari, gara-gara keujanan,”kata Jemmy.
            “lo sih ujan-ujanan...”kata Veny.
“ada urusan penting yang gue harus selesein,”kata Jemmy kemudian melihat Anna,”Anna, sini dong, aku mau di suapin kamu makan pudding itu,”
            “hey, enak aja! Siapa elo?”kata Anna.
            “Anna, lo harus jadi menantu yang baik, Ibu Jemmy aja kelihatannya udah setuju kalo lo sama Jemmy,”kata Alda.
            “Jemmy, lo nunjukin foto apa aja sama nyokap lo?”tanya Anna.
            “fotonya Princess,”kata Jemmy.
            “wah, Ibunya Jemmy udah tahu Anna dong!”kata Veny.
            “Calon Menantu!”kata Alda.
            “emang nyokap gue ngomong apa, Da?”tanya Jemmy senang.
            “calon menantu nyokap lo adalah Anna,”kata Alda.
            “cieeee... Selamat ya Anna!”kata Veny.
            “eh, enggak...”kata Anna.
            Jemmy menarik lengan Anna, “Princess, suapin aku ya? Aku kan lagi sakit...”kata Jemmy.
            “enggak!”kata Anna.
            “udah Na, kasihan... Itung-itung lo beramal, Na,”kata Veny,”mungkin nanti dia bakal sembuh kalo lo suapin dia,”
            “iya, bener...”kata Jemmy.

            Anna akhirnya dengan terpaksa menyuapi Jemmy. Jemmy terlihat begitu menikmati. Tiba-tiba Ibu Jemmy datang, Anna langsung menaruh puddingnya.
            “ini anak-anak minumnya,”kata Ibu Jemmy. Ibu Jemmy kaget,”wah, Jemmy kamu udah sembuh ya sayang?”
            “iya,”kata Jemmy gembira.
            “titip Jemmy ya, Anna... temen-temen Jemmy juga...”kata Ibu Jemmy.
            “iya tante...”ujar Alda dan Veny.
            “i...iya...”kata Anna.
            “ayo di lanjutin nyuapin Jemmynya...”kata Ibu Jemmy.
            “ayo, Princess...”kata Jemmy.
            Sepeninggal Ibu Jemmy.
            “kalo lo gak lagi sakit, pasti gue beri!”kata Anna.
            “beri apa, Princess?”tanya Jemmy polos.
            “beri tabok... Mau?”tanya Anna.
            Mereka semua tertawa.

            Mariska mengantar Nova ke rumahnya. Mereka berpisah di situ. Kemudian, Mariska mengemudikan mobilnya ke sebuah tempat sepi. Dia berhenti di situ dan menunggu.
            Tiba-tiba seseorang berdiri di depan mobilnya. Dia mengetuk kap mobil.
            “udah lama gak ketemu lo, Riska?”tanyanya.
            Mariska keluar dari mobilnya.
            “om Rudi udah lama gak ketemu, om tambah ancur aja,”kata Mariska.
            “heh, Riska, gak sopan lo, gue juga masih seumuran sama lo, cuman nasib gue gak kaya lo!”katanya,”mobil lo bagus nih, boleh dong...”
            “jangan sentuh mobil gue,”kata Mariska.
            “mau lo apa kesini? Tumben...”kata Rudi.
            “gue butuh bantuan lo!”kata Mariska.

            Anna sedang duduk di taman kampus, sambil browsing di Internet. Kemudian dia menghela nafas, “huuf... Lo gak berhenti-berhenti ya ngambil gambar gue... Bertobatlah, bung!”kata Anna.
            Jemmy menutup kameranya, “he...he...he... Aku kan KO selama 3 hari Princess, aku kehilangan kesempatan untuk mengambil gambar kamu,”kata Jemmy duduk di sebelah Anna.
            “sebegitunya kah lo ngefans gue? kalo lo udah nikah, terus istri lo lihat gambar ini gimana coba?”tanya Anna.
            “gak mungkin...”kata Jemmy.
            “oh, gambar-gambar ini pasti lo udah buang kan?”kata Anna.
            “gak juga,”kata Jemmy.
            “hah?! Gue gak mau jadi alasan istri lo nyerein lo,”kata Jemmy.
            “ya gak mungkin istri aku nyerein aku Princess, kan kamu istri masa depan aku,”kata Jemmy.
            Anna terbelalak.
            “ember mana ember?”tanya Anna.
            “tumben Princess, biasanya kamu nyari air,”
            “embernya itu buat air, airnya buat nyiram elu!”kata Anna.
 Jemmy ketawa.
            “ketawa lagi,”kata Anna.
            “cieee.... Yang kembali mesra!”kata Veny.
            “mesra kepala lo!”kata Anna.
            “itu mesranya kalian, kalian gak nyadar ya?”tanya Veny.
            Anna cemberut.
            “ah, dapat!”kata Jemmy mengambil gambar Anna.
            “ih, nih anak!”kata Anna.

            Jemmy melongok ke layar laptop Anna.
            “siapa cowok itu? Kamu selingkuh ya, Princess?”tanya Jemmy.
            “HA.HA.HA”Anna tertawa datar.
            “ini foto pembawa berita tahu, ganteng kan? Makanya gue betah nongkrong nonton berita, kalo yang jadi pembawa beritanya dia,”kata Anna.
            “gantengan juga aku,”kata Jemmy, mimik cemburunya kelihatan jelas, imut-imut banget.
            “oh yeah?”cibir Anna.
            “yeah... Oh, wabah Tomcat, Tom and Jerry,”kata Jemmy.
            “Tomcat...”kata Anna.
            Veny sibuk dengan Ponselnya, up date status. Dia menulis di akunnya :
            Jadi Baby Sitter nya Anna dan Jemmy

            Dua orang junior mendekati mereka. “ka Jemmy, bisa ngomong sebentar gak?”tanya mereka.
Anna pura-pura gak peduli.
            “oh iya,”kata Jemmy. Jemmypun mengikuti mereka berdua.
            Anna diam-diam memperhatikan. Alda duduk di depan Anna dan Veny.
            “siapa tuh?”tanya Alda.
            “anak Junior...”kata Veny.
            “jangan-jangan mau nembak?”Kata Alda Asbak, asal tebak.
            “ah, sok tahu,”kata Anna.
            “ayo, apaan?”tanya Alda.
            “kayaknya sih...”ujar Veny setelah dia menoleh ke arah Jemmy dan dua anak Junior itu.
            Anna menoleh ke arah Jemmy, “kalo iya, berani amat ya... Anak junior sekarang udah mulai Go Public ,”kata Anna.
            'iya lah... mungkin mereka terinspirasi dari Agnes Monica,”kata Veny.
            Go International itu sih,”kata Anna.
            “sama aja,”kata Veny.
            “beda,”kata Anna.
            “ah, kalian berdua...”kata Alda geleng-geleng.
            Anna menoleh lagi ke arah Jemmy. Terlihat salah satu cewek itu tampangnya agak kecewa, kemudian Jemmy menunjuk ke arah Anna. Anna terkejut, ia pura-pura gak lihat.
            “apa maksudnya nunjuk-nunjuk gue?”tanya Anna, jantungnya jadi dagdigdug.

            Di Toko Buku. Jemmy ngikutin Anna lagi.
            “Jemmy, kurang puaskah dirimu mengikutiku terus?”tanya Anna.
            “wah, ini gara-gara Shakespears, gaya bahasa lo jadi berubah gitu,”kata Alda.
            “aku tidak mengikutimu, Princess, tapi hanya ikut-ikutan,”kata Jemmy.
            “uugh...”Anna gemes kayaknya melihat Jemmy.
            “apa gue baca buku shakespears juga ya?”tanya Veny pada dirinya sendiri.

            Mereka makan-makan di fast food. Sambil ngobrol-ngobrol tentang buku yang mereka beli. Jemmy membeli komik yang dia ikuti.
            Dari mall, mereka berpisah.
            “lo gak usah ikutan gue lagi Jemmy, gue pulang sendiri,”kata Anna.
            “tapi, Princess...”kata Jemmy.
            “udah, sana pulang...”kata Anna.
            Dengan berat hati, Jemmy mengendarai mobilnya.

            Anna berjalan sendirian di sekitar mall. Tahu-tahu dia di bekap dan di bawa oleh mobil.
            “Anna belum pulang?”tanya teman-temannya.
            Mereka jadi cemas.[]
           



Kamis, 12 Juli 2012

Get Out From My Way, Princess!~Chap. 2



Get Out From My Way, Princess!
Chapter 2
||


            Tertidur di padang rumput yang nyaman. Melupakan masalah-masalahnya, melupakan keluarganya, melupakan Mariska, melupakan segalanya, dan tiba-tiba terbangun di bahu Jemmy.
            “Princess kenapa?”tanya Jemmy.
            “gue tidur di bahu lo?”tanya Anna.
            “iya, gak papa...”kata Jemmy.
            “itu sih maunya lo,”kata Anna langsung menjauh,”kok kita belum sampe sih?”
            “macet, Na. Udah 15 menit kita gak maju-maju,”kata Veny yang nyetir mobil.
            Di sampingnya, Alda yang lagi dengerin musik. Anna menatap Jemmy.
            “bukannya lo di depan ya?”tanya Anna pada Jemmy.
            “aku pindah ke belakang, soalnya kasihan Alda dia pusing gara-gara macet...”kata Jemmy.
            “ih, Alda! Gimana kalo gue di apa-apain sama dia!”teriak Anna.
            “di apa-apain gimana Princess?”tanya Jemmy.
            “cowok gitu mana bisa!”kata Alda enteng.
            “maksudnya apa nih?”tanya Jemmy,”gue cowok tulen!”
            “masa?”tanya Alda.
            “mau bukti?”tantang Jemmy.
            “Jemmy, Alda!!!!”teriak Anna. Jadilah di mobil itu saja yang rame dan ribut di tengah-tengah kemacetan.
            “Princess...”ujar Jemmy serius.
            “dasar gila!”kata Anna,”kalo macem-macem sama gue, gue hajar!”
            “maaf atas ke khilafanku, Princess...”kata Jemmy,”Alda yang memanas-manasiku,” tampang Jemmy lempeng banget.
            “gila!”pekik Anna.
            Alda tertawa terbahak-bahak.
            “hei, hei,”sergah Veny geli.

            Anna sampai di rumah jam 9 malam. Dia kepergok sama kakek.
            “dari mana?”tanya kakek.
            “nonton sama teman,”kata Anna.
            “pulang jam segini?”tanya Kakek.
            “macet,”jawab Anna,”aku capek, mau tidur, kakek juga tidur, met malam...”
            Kakek menatap Anna dengan pandangan sendu.
            Kakek berpapasan dengan Mariska, dan Kakek hanya tersenyum datar.

 
 Anna duduk di jembatan sore itu, bersama Alda dan Veny. Ini sungai di dekat pesawahan.
            “waktu ospek lo nyari kodok di sini kan, Na?”tanya Veny.
            “iya, sama Jemmy...”kata Anna.
            “adem ya, lo sering kesini?”tanya Alda.
            “ya, kalo lagi galau...”kata Anna.
            “rocker ngegalau...”kata Alda.
            “rame ya... Dekat perumahan gini ada sawah,”kata Veny.
            “iya, dulu sih masih sepi, sekarang udah rame,”kata Anna.
            “hmmm... Mungkin Jemmy mulai suka lo, berawal nyari kodok bareng, Na!”kata Alda.
            “hah?!”Anna kaget.
            “iya, menurut gue itu sih, dia suka ngambil foto lo dari sebulan setelah ospek kan?”tanya Alda.
            “lo suka sama dia gak, Na?”tanya Veny.
            “suka apanya, cowok abnormal gitu!”kata Anna.
            “berarti gue masih punya kesempatan dong...”kata Veny.
            “Veny? Lo gak sakit kan?”tanya Anna.
            “enggak, bener deh... Jemmy itu ganteng banget, Na. Sumpah! Lo bakal nyesel kalo kehilangan cowok macam Jemmy, dia kan cinta mati sama lo!”kata Veny.
            “ya ampun, Veny.... Lo suka sama Jemmy?”kata Alda.
            “lumayan, buat di ajak kondangan... Hahaha. Enggak kok, gue cuman becanda. Habis, si Anna keterlaluan. Ada cowok seganteng itu di anggurin aja,”kata Veny.
            “hahaha,”kini giliran Anna yang ketawa.
            “kalo lo benci, lama-lama jadi suka lho!”kata Veny.
            “bener, benci kan beda tipis sama cinta!”kata Alda.
            “hahaha,”Anna hanya tertawa.
           
            Keesokan harinya.
            Anna melihat Jemmy sedang mengobrol dengan Mariska.
            “sejak kapan mereka kenal?”tanya Anna.
            Anna memperlambat langkahnya, sampai Mariska pergi.
            “oh, selamat pagi Princess...”sapa Jemmy ketika melihat Anna.
            “lo kenal sama Mariska?”tanya Anna.
            “iya, dia senior aku waktu SMA,”kata Jemmy.
            “oh ya?”tanya Anna.
            “iya, dia ketua osis di sekolah, aku jadi sekertaris osis...”kata Jemmy.
            “oh...”kata Anna,”lo suka sama dia?”
            “dia baik, dan kalem, tapi aku lebih suka sama orang yang di depanku,”kata Jemmy.
            Anna bak orang bego, celingak-celinguk nyari orang yang di maksud.
            “gue?”tanyanya.
            “iya,”
            Anna memutar bola matanya dan ngeloyor pergi.
            “hei, tunggu Princess...”panggil Jemmy.
            Anna berhenti  di depan pintu saat di panggil-panggil Jemmy.
            “apa?”tanya Anna.
            “beneran, Princess...”kata Jemmy.
            “penting ya?”kata Anna.
            “penting banget!”kata Jemmy.
            “denger ya, Jemmy...”ujar Anna, tapi tiba-tiba Anna di dorong oleh Veny sehingga menabrak dada Jemmy.
            “pagi....”sapa Veny.
            “aduh... Hidungku! Veny! Awas nanti, dia sengaja!”kata Anna.
            Tapi, tampaknya itu berpengaruh besar pada Jemmy. “Princess... Jantungku berdebar-debar!”katanya.
            “hah?? Ya iyalah, kalo jantung lo berhenti pasti lo udah Passed Away,”ujar Anna.
            “tadi, pas princess nabrak aku...jantungku berdebar sangat kencang,”kata Jemmy.
            “apanya?”kata Anna,”ah, lebay!”

            Anna dan Alda menunggu Veny di parkiran.
            “Veny lama amat sih?”tanya Alda.
            “iya, mana panas lagi, nanti kulit kita tambah eksotik nih, bisa ngalahin Beyonce,”kata Anna.
            “sorry...sorry...”ujar Veny datang dengan setengah berlari.
            Anna terperangah melihat Jemmy yang ikutan berlari.
            “kok, lo ikutan sih?”ujar Anna.
            “kemanapun Princess pergi aku ikut,”kata Jemmy.
            “kurang kerjaan, ayo cabut!”ujar Anna, ketika Anna berbalik dia menabrak mobil yang terparkir di parkiran.
            “aduh!”
            Alda dan Veny otomatis tertawa.
            “Princess, kamu gak papa kan?”
            “sejak kapan mobil ini ada di sini?”tanya Anna sambil cemberut.
            Jemmy memeriksa wajah Anna, “kamu gak papa, Princess?”.
            “Jemmy!”teriak Anna risih dengan perilaku Jemmy.

            Anna, Veny dan Alda mengobrol di bangku taman. Obrolan mereka seru sekali, sampai semua tangan mereka bergerak-gerak. Tak luput dari pandangan, Jemmy berusaha mencari-cari kesempatan kepada Anna dengan duduk di sampingnya.
            “awas kalo tangan lo nyentuh gue lagi!”kata Anna sadis.
            Jemmy cengar-cengir, tapi tak mengurungkan niatnya untuk merentangkan tangannya ke slenderan kursi, agar bisa dekat dengan Anna.

            Anna terlihat risih di rekam gambarnya saat di bawah pohon bersama teman-temannya.
            “lo tuh kaya paparazi deh!”kata Anna jengkel.
            “Lady Gaga!”kata Alda.
            “Lady Gaga?”tanya Veny.
            “hahaha... Habis, aku gak mau kehilangan kesempatan untuk merekam para bidadari yang sedang bercanda. Aku bertanya-tanya, sayap kalian ada di mana ya?”tanya Jemmy.
            “huuu....”koor Anna, Alda dan Veny.
            Jemmy tetap merekam wajah Anna.
            “Jemmy! Stop ngerekam aku!”Anna kesal, dia mencoba merebut kamera Jemmy. Alhasil mereka kejar-kejaran.
            “foto dulu yuk!”kata Jemmy.
            “ayo...ayo...”ujar Veny dan Alda.
            “siap-siap,”kata Jemmy.
            “Da, gue di sebelah lo!”kata Anna.
            “Princess di sebelah gue!”kata Jemmy.
           
Cepret...
            Jadilah foto yang aneh. Jemmy tersenyum lebar, Anna cemberut cool, Veny dan Alda nyengir lebar.

           
            Mereka berempat berjalan beriringan.
“Ngerjain tugasnya di rumah lo aja,”kata Veny.
            “di rumah gue?”tanya Anna.
            “iya, sekali-kali...”kata Alda.
            “ikuut...”kata Jemmy.
            Sesampainya mereka di rumah Anna.
            “rumah lo gede banget, Na!”kata Alda.
            “bukan rumah gue, ini rumah nenek kakek gue”kata Anna.
            Mereka pun ngerjain tugas mereka. Jemmy tetap merekam gambar Anna yang lagi berdiskusi.
 
            “wah...wah, ada teman-temannya Anna,”kata Mariska.
            “siang, Ka Mariska...”sapa teman-teman Anna.

            Makan siang, Mariska membuat nasi goreng untuk Anna dan kawan-kawan. Semua memuji masakan Mariska yang enak.
            Mereka bahkan berkaroke di ruang tengah. Anna maju untuk berkaroke, Jemmy bersiap untuk merekam Anna. Anna nanyi lagu rock, In the air-nya L'arc~en~ciel. Bener-bener enerjik.

            Anna kedapur untuk mengambil jus, sekembalinya ke ruang tengah, ia melihat Mariska yang bernyanyi, dan teman-temannya terlihat gembira.
 Jemmy bahkan ikut ngedance bersama Mariska. Begitu melihat Anna, dia langsung salting dan duduk kembali di sofa.
            Anna terlihat biasa saja dan meminum jus jeruknya. Alda dan Veny ikut ngedance. Jemmy mendekat ke Anna.
            “Princess... Ayo kita ngedance,”ajaknya.
            “lo aja sono!”kata Anna judes. Anna meminum jusnya. Jemmy meminum colanya yang ada di meja.
            “ehem! Princess marah ya?”tanya Jemmy.
            “siapa? Gue? Enak aja... Denger gue lagi ya, Jemmy. Pertama gue gak suka lo panggil gue Princess, kedua, gue bukan Princess, apa lagi Princessnya lo, ketiga, siapa juga marah? Apa alasan gue marah sama lo?”kata Anna,”lebih baik lo kesana, lo ngedance lagi aja, jangan ganggu gue!”
            “yang bener nih?”tanya Jemmy.
            “sana!”perintah Anna.
            “akan aku lakukan yang mulia Princess!”kata Jemmy.
            “ih...nih anak!”ujar Anna jengkel.
            Tapi, melihat mereka asyik, Anna jadi jengkel.

            Esoknya, Anna mengendarai mobilnya. Alda dan Veny sudah masuk ke mobil Anna.
  “kita jadi nih ke toko buku?”tanya Veny.
            “jadi...”kata Anna.
            “tapi, bener nih gak ngajak Jemmy?”tanya Alda.
            “buat apa?”tanya Anna,”gak usah ngajak dia deh, berisik tahu!”

            Jemmy sedang melintas bersama Mariska.
            “oh, itu si Jemmy,”kata Veny.
            “gak usah di panggil, mending kita langsung cabut!”kata Anna langsung tancap gas.
            Tiba-tiba Mariska dan Jemmy tepat di depan mobil, Anna langsung merem mendadak.
            “Anna... Lo hampir menabrak mereka,”kata Alda.
            “astaga...”kata Veny.
            Anna masih shock.

            Jemmy dan Mariska melongok ke jendela mobil. Anna langsung keluar mobil.
            “lo sengaja ya biar gue nabrak lo!”kata Anna ketus kepada Mariska.
            “Anna, maksud kamu apa?”tanya Mariska.
            “kalo lo mau mati, jangan bawa-bawa gue dalam masalah lo!”kata Anna lagi.
            “Anna, lo yang jelas-jelas hampir nabrak ka Mariska!”kata Alda.
            “tapi, gue tahu dia sengaja,”kata Anna.
            “Anna... Ngapain juga aku sengaja membahayakan diri sendiri? bawa-bawa Jemmy lagi,”kata Mariska.
            “lo tuh pinter pura-pura ya!”kata Anna.
 “Anna...”kata Mariska.
            “udah, udah... kita batalin aja perginya, Anna, lo lagi kacau,”kata Alda.
            “terserah,”kata Anna pergi.


            Beberapa hari ini, Alda dan Veny memilih untuk sendiri-sendiri. Anna juga sendiri. Dia gak peduli dengan siapapun. Tampaknya mereka sedang diam-diaman. Semakin hari, semakin jauh.
            Anna makan siang sendirian tanpa teman-temannya. Dia ketemu Jemmy, tapi dia usir si Jemmy.
            Akhirnya Anna berpikir, mungkin dia salah. Dia terlalu marah melihat Jemmy bersama Mariska. Tapi, itu tidak masuk akal. Dia merasa, Mariska sengaja melakukan itu. Memasang dirinya di depan mobil Anna dengan cepat, atau mungkin, dia hanya kesal. Kasihan Jemmy.....


            Anna gak ngerti dengan permasalahannya, dia berjalan sendirian.
            “Princess... Bisa ikut aku?”tanya Jemmy.
            “mau apa lo?”tanya Anna.
            “ada yang mau aku perlihatkan sama Princess,”kata Jemmy.

            Mereka berjalan ke arah perpus dan masuk ke perpus. Sebuah proyektor dan speaker aktif telah di sediakan.
            “duduk di sini, Princess...”kata Jemmy.
            “mau apa sih?”tanya Anna.
            Kemudian Jemmy terlihat sibuk dengan laptopnya. Kemudian munculah foto-foto Anna dengan senyuman di iringi dengan musik yang lembut.
            “ini apa?”tanya Anna.
            “film Princess Anna,”kata Jemmy.
            Anna sedang berbicara dengan Alda dan Veny. Anna marah-marah, Anna senang, semuanya ada di situ.
            Film berdurasi 8 menit itu selesai.
           
“aku suka sama Anna,”kata Jemmy.
            “Jemmy, lo jangan bercanda kayak gini, tiba-tiba lo ngomong gitu setelah gue hampir nabrak lo?”kata Anna.
            “aku tahu itu gak sengaja,”kata Jemmy,”dan aku udah ngelupain kejadian itu. Gara-gara kejadian itu, senyum Princess jadi hilang... Dan aku sangat sedih,”
            “lo gila ya, Jemmy?”kata Anna.
            “aku tetap suka sama Princess... Aku cinta sama Princess...”kata Jemmy.
            Anna gelagapan, kemudian Anna kabur.
            “princess!”panggil Jemmy.[]