Kamis, 12 Juli 2012

Get Out From My Way, Princess!~Chap. 2



Get Out From My Way, Princess!
Chapter 2
||


            Tertidur di padang rumput yang nyaman. Melupakan masalah-masalahnya, melupakan keluarganya, melupakan Mariska, melupakan segalanya, dan tiba-tiba terbangun di bahu Jemmy.
            “Princess kenapa?”tanya Jemmy.
            “gue tidur di bahu lo?”tanya Anna.
            “iya, gak papa...”kata Jemmy.
            “itu sih maunya lo,”kata Anna langsung menjauh,”kok kita belum sampe sih?”
            “macet, Na. Udah 15 menit kita gak maju-maju,”kata Veny yang nyetir mobil.
            Di sampingnya, Alda yang lagi dengerin musik. Anna menatap Jemmy.
            “bukannya lo di depan ya?”tanya Anna pada Jemmy.
            “aku pindah ke belakang, soalnya kasihan Alda dia pusing gara-gara macet...”kata Jemmy.
            “ih, Alda! Gimana kalo gue di apa-apain sama dia!”teriak Anna.
            “di apa-apain gimana Princess?”tanya Jemmy.
            “cowok gitu mana bisa!”kata Alda enteng.
            “maksudnya apa nih?”tanya Jemmy,”gue cowok tulen!”
            “masa?”tanya Alda.
            “mau bukti?”tantang Jemmy.
            “Jemmy, Alda!!!!”teriak Anna. Jadilah di mobil itu saja yang rame dan ribut di tengah-tengah kemacetan.
            “Princess...”ujar Jemmy serius.
            “dasar gila!”kata Anna,”kalo macem-macem sama gue, gue hajar!”
            “maaf atas ke khilafanku, Princess...”kata Jemmy,”Alda yang memanas-manasiku,” tampang Jemmy lempeng banget.
            “gila!”pekik Anna.
            Alda tertawa terbahak-bahak.
            “hei, hei,”sergah Veny geli.

            Anna sampai di rumah jam 9 malam. Dia kepergok sama kakek.
            “dari mana?”tanya kakek.
            “nonton sama teman,”kata Anna.
            “pulang jam segini?”tanya Kakek.
            “macet,”jawab Anna,”aku capek, mau tidur, kakek juga tidur, met malam...”
            Kakek menatap Anna dengan pandangan sendu.
            Kakek berpapasan dengan Mariska, dan Kakek hanya tersenyum datar.

 
 Anna duduk di jembatan sore itu, bersama Alda dan Veny. Ini sungai di dekat pesawahan.
            “waktu ospek lo nyari kodok di sini kan, Na?”tanya Veny.
            “iya, sama Jemmy...”kata Anna.
            “adem ya, lo sering kesini?”tanya Alda.
            “ya, kalo lagi galau...”kata Anna.
            “rocker ngegalau...”kata Alda.
            “rame ya... Dekat perumahan gini ada sawah,”kata Veny.
            “iya, dulu sih masih sepi, sekarang udah rame,”kata Anna.
            “hmmm... Mungkin Jemmy mulai suka lo, berawal nyari kodok bareng, Na!”kata Alda.
            “hah?!”Anna kaget.
            “iya, menurut gue itu sih, dia suka ngambil foto lo dari sebulan setelah ospek kan?”tanya Alda.
            “lo suka sama dia gak, Na?”tanya Veny.
            “suka apanya, cowok abnormal gitu!”kata Anna.
            “berarti gue masih punya kesempatan dong...”kata Veny.
            “Veny? Lo gak sakit kan?”tanya Anna.
            “enggak, bener deh... Jemmy itu ganteng banget, Na. Sumpah! Lo bakal nyesel kalo kehilangan cowok macam Jemmy, dia kan cinta mati sama lo!”kata Veny.
            “ya ampun, Veny.... Lo suka sama Jemmy?”kata Alda.
            “lumayan, buat di ajak kondangan... Hahaha. Enggak kok, gue cuman becanda. Habis, si Anna keterlaluan. Ada cowok seganteng itu di anggurin aja,”kata Veny.
            “hahaha,”kini giliran Anna yang ketawa.
            “kalo lo benci, lama-lama jadi suka lho!”kata Veny.
            “bener, benci kan beda tipis sama cinta!”kata Alda.
            “hahaha,”Anna hanya tertawa.
           
            Keesokan harinya.
            Anna melihat Jemmy sedang mengobrol dengan Mariska.
            “sejak kapan mereka kenal?”tanya Anna.
            Anna memperlambat langkahnya, sampai Mariska pergi.
            “oh, selamat pagi Princess...”sapa Jemmy ketika melihat Anna.
            “lo kenal sama Mariska?”tanya Anna.
            “iya, dia senior aku waktu SMA,”kata Jemmy.
            “oh ya?”tanya Anna.
            “iya, dia ketua osis di sekolah, aku jadi sekertaris osis...”kata Jemmy.
            “oh...”kata Anna,”lo suka sama dia?”
            “dia baik, dan kalem, tapi aku lebih suka sama orang yang di depanku,”kata Jemmy.
            Anna bak orang bego, celingak-celinguk nyari orang yang di maksud.
            “gue?”tanyanya.
            “iya,”
            Anna memutar bola matanya dan ngeloyor pergi.
            “hei, tunggu Princess...”panggil Jemmy.
            Anna berhenti  di depan pintu saat di panggil-panggil Jemmy.
            “apa?”tanya Anna.
            “beneran, Princess...”kata Jemmy.
            “penting ya?”kata Anna.
            “penting banget!”kata Jemmy.
            “denger ya, Jemmy...”ujar Anna, tapi tiba-tiba Anna di dorong oleh Veny sehingga menabrak dada Jemmy.
            “pagi....”sapa Veny.
            “aduh... Hidungku! Veny! Awas nanti, dia sengaja!”kata Anna.
            Tapi, tampaknya itu berpengaruh besar pada Jemmy. “Princess... Jantungku berdebar-debar!”katanya.
            “hah?? Ya iyalah, kalo jantung lo berhenti pasti lo udah Passed Away,”ujar Anna.
            “tadi, pas princess nabrak aku...jantungku berdebar sangat kencang,”kata Jemmy.
            “apanya?”kata Anna,”ah, lebay!”

            Anna dan Alda menunggu Veny di parkiran.
            “Veny lama amat sih?”tanya Alda.
            “iya, mana panas lagi, nanti kulit kita tambah eksotik nih, bisa ngalahin Beyonce,”kata Anna.
            “sorry...sorry...”ujar Veny datang dengan setengah berlari.
            Anna terperangah melihat Jemmy yang ikutan berlari.
            “kok, lo ikutan sih?”ujar Anna.
            “kemanapun Princess pergi aku ikut,”kata Jemmy.
            “kurang kerjaan, ayo cabut!”ujar Anna, ketika Anna berbalik dia menabrak mobil yang terparkir di parkiran.
            “aduh!”
            Alda dan Veny otomatis tertawa.
            “Princess, kamu gak papa kan?”
            “sejak kapan mobil ini ada di sini?”tanya Anna sambil cemberut.
            Jemmy memeriksa wajah Anna, “kamu gak papa, Princess?”.
            “Jemmy!”teriak Anna risih dengan perilaku Jemmy.

            Anna, Veny dan Alda mengobrol di bangku taman. Obrolan mereka seru sekali, sampai semua tangan mereka bergerak-gerak. Tak luput dari pandangan, Jemmy berusaha mencari-cari kesempatan kepada Anna dengan duduk di sampingnya.
            “awas kalo tangan lo nyentuh gue lagi!”kata Anna sadis.
            Jemmy cengar-cengir, tapi tak mengurungkan niatnya untuk merentangkan tangannya ke slenderan kursi, agar bisa dekat dengan Anna.

            Anna terlihat risih di rekam gambarnya saat di bawah pohon bersama teman-temannya.
            “lo tuh kaya paparazi deh!”kata Anna jengkel.
            “Lady Gaga!”kata Alda.
            “Lady Gaga?”tanya Veny.
            “hahaha... Habis, aku gak mau kehilangan kesempatan untuk merekam para bidadari yang sedang bercanda. Aku bertanya-tanya, sayap kalian ada di mana ya?”tanya Jemmy.
            “huuu....”koor Anna, Alda dan Veny.
            Jemmy tetap merekam wajah Anna.
            “Jemmy! Stop ngerekam aku!”Anna kesal, dia mencoba merebut kamera Jemmy. Alhasil mereka kejar-kejaran.
            “foto dulu yuk!”kata Jemmy.
            “ayo...ayo...”ujar Veny dan Alda.
            “siap-siap,”kata Jemmy.
            “Da, gue di sebelah lo!”kata Anna.
            “Princess di sebelah gue!”kata Jemmy.
           
Cepret...
            Jadilah foto yang aneh. Jemmy tersenyum lebar, Anna cemberut cool, Veny dan Alda nyengir lebar.

           
            Mereka berempat berjalan beriringan.
“Ngerjain tugasnya di rumah lo aja,”kata Veny.
            “di rumah gue?”tanya Anna.
            “iya, sekali-kali...”kata Alda.
            “ikuut...”kata Jemmy.
            Sesampainya mereka di rumah Anna.
            “rumah lo gede banget, Na!”kata Alda.
            “bukan rumah gue, ini rumah nenek kakek gue”kata Anna.
            Mereka pun ngerjain tugas mereka. Jemmy tetap merekam gambar Anna yang lagi berdiskusi.
 
            “wah...wah, ada teman-temannya Anna,”kata Mariska.
            “siang, Ka Mariska...”sapa teman-teman Anna.

            Makan siang, Mariska membuat nasi goreng untuk Anna dan kawan-kawan. Semua memuji masakan Mariska yang enak.
            Mereka bahkan berkaroke di ruang tengah. Anna maju untuk berkaroke, Jemmy bersiap untuk merekam Anna. Anna nanyi lagu rock, In the air-nya L'arc~en~ciel. Bener-bener enerjik.

            Anna kedapur untuk mengambil jus, sekembalinya ke ruang tengah, ia melihat Mariska yang bernyanyi, dan teman-temannya terlihat gembira.
 Jemmy bahkan ikut ngedance bersama Mariska. Begitu melihat Anna, dia langsung salting dan duduk kembali di sofa.
            Anna terlihat biasa saja dan meminum jus jeruknya. Alda dan Veny ikut ngedance. Jemmy mendekat ke Anna.
            “Princess... Ayo kita ngedance,”ajaknya.
            “lo aja sono!”kata Anna judes. Anna meminum jusnya. Jemmy meminum colanya yang ada di meja.
            “ehem! Princess marah ya?”tanya Jemmy.
            “siapa? Gue? Enak aja... Denger gue lagi ya, Jemmy. Pertama gue gak suka lo panggil gue Princess, kedua, gue bukan Princess, apa lagi Princessnya lo, ketiga, siapa juga marah? Apa alasan gue marah sama lo?”kata Anna,”lebih baik lo kesana, lo ngedance lagi aja, jangan ganggu gue!”
            “yang bener nih?”tanya Jemmy.
            “sana!”perintah Anna.
            “akan aku lakukan yang mulia Princess!”kata Jemmy.
            “ih...nih anak!”ujar Anna jengkel.
            Tapi, melihat mereka asyik, Anna jadi jengkel.

            Esoknya, Anna mengendarai mobilnya. Alda dan Veny sudah masuk ke mobil Anna.
  “kita jadi nih ke toko buku?”tanya Veny.
            “jadi...”kata Anna.
            “tapi, bener nih gak ngajak Jemmy?”tanya Alda.
            “buat apa?”tanya Anna,”gak usah ngajak dia deh, berisik tahu!”

            Jemmy sedang melintas bersama Mariska.
            “oh, itu si Jemmy,”kata Veny.
            “gak usah di panggil, mending kita langsung cabut!”kata Anna langsung tancap gas.
            Tiba-tiba Mariska dan Jemmy tepat di depan mobil, Anna langsung merem mendadak.
            “Anna... Lo hampir menabrak mereka,”kata Alda.
            “astaga...”kata Veny.
            Anna masih shock.

            Jemmy dan Mariska melongok ke jendela mobil. Anna langsung keluar mobil.
            “lo sengaja ya biar gue nabrak lo!”kata Anna ketus kepada Mariska.
            “Anna, maksud kamu apa?”tanya Mariska.
            “kalo lo mau mati, jangan bawa-bawa gue dalam masalah lo!”kata Anna lagi.
            “Anna, lo yang jelas-jelas hampir nabrak ka Mariska!”kata Alda.
            “tapi, gue tahu dia sengaja,”kata Anna.
            “Anna... Ngapain juga aku sengaja membahayakan diri sendiri? bawa-bawa Jemmy lagi,”kata Mariska.
            “lo tuh pinter pura-pura ya!”kata Anna.
 “Anna...”kata Mariska.
            “udah, udah... kita batalin aja perginya, Anna, lo lagi kacau,”kata Alda.
            “terserah,”kata Anna pergi.


            Beberapa hari ini, Alda dan Veny memilih untuk sendiri-sendiri. Anna juga sendiri. Dia gak peduli dengan siapapun. Tampaknya mereka sedang diam-diaman. Semakin hari, semakin jauh.
            Anna makan siang sendirian tanpa teman-temannya. Dia ketemu Jemmy, tapi dia usir si Jemmy.
            Akhirnya Anna berpikir, mungkin dia salah. Dia terlalu marah melihat Jemmy bersama Mariska. Tapi, itu tidak masuk akal. Dia merasa, Mariska sengaja melakukan itu. Memasang dirinya di depan mobil Anna dengan cepat, atau mungkin, dia hanya kesal. Kasihan Jemmy.....


            Anna gak ngerti dengan permasalahannya, dia berjalan sendirian.
            “Princess... Bisa ikut aku?”tanya Jemmy.
            “mau apa lo?”tanya Anna.
            “ada yang mau aku perlihatkan sama Princess,”kata Jemmy.

            Mereka berjalan ke arah perpus dan masuk ke perpus. Sebuah proyektor dan speaker aktif telah di sediakan.
            “duduk di sini, Princess...”kata Jemmy.
            “mau apa sih?”tanya Anna.
            Kemudian Jemmy terlihat sibuk dengan laptopnya. Kemudian munculah foto-foto Anna dengan senyuman di iringi dengan musik yang lembut.
            “ini apa?”tanya Anna.
            “film Princess Anna,”kata Jemmy.
            Anna sedang berbicara dengan Alda dan Veny. Anna marah-marah, Anna senang, semuanya ada di situ.
            Film berdurasi 8 menit itu selesai.
           
“aku suka sama Anna,”kata Jemmy.
            “Jemmy, lo jangan bercanda kayak gini, tiba-tiba lo ngomong gitu setelah gue hampir nabrak lo?”kata Anna.
            “aku tahu itu gak sengaja,”kata Jemmy,”dan aku udah ngelupain kejadian itu. Gara-gara kejadian itu, senyum Princess jadi hilang... Dan aku sangat sedih,”
            “lo gila ya, Jemmy?”kata Anna.
            “aku tetap suka sama Princess... Aku cinta sama Princess...”kata Jemmy.
            Anna gelagapan, kemudian Anna kabur.
            “princess!”panggil Jemmy.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar