Get Out From My Way, Princess!
Chapter 3
||
CBUUUUURR....
Anna berenang
di kolam renang. Mariska memperhatikannya, “udah 2 jam kamu di situ, Anna.
Nanti kamu sakit...”ujarnya.
“gak usah
ikut campur, pergi sana!”kata Anna berenang.
Mariska
menghela nafas.
“aku sudah
memaafkanmu atas kejadian itu, sekarang lebih baik kamu keluar dari kolam,
nanti sakit,”kata Mariska.
“dengar!
Pertama, gue gak nyesel atas kejadian itu, dua, kenapa mesti Jemmy yang lo ikut
campurin ke urusan kita, ketiga, gue gak salah... Tampaknya, lo sendiri yang
masang-masang badan lo sampe mau nabrakin diri,”kata Anna.
Mariska
tersenyum. “Anna...Anna...”katanya,”kalo sudah selesai, cepat di bilas”
Anna
tersenyum sinis.
Keesokan
harinya. Anna gak masuk kuliah karena sakit. Jemmy sangat khawatir padanya.
Mariska melihat Jemmy di luar rumah, dia duduk di atas kap mobilnya, ragu untuk
menekan bel.
“Jemmy?”panggil
Mariska.
“eh, kak
Riska?”
“ayo masuk,
kamu mau main kan?”
“sebenarnya
aku mau menengok Anna, dia sakit ya?”
Mariska
terdiam.
“iya, dia
berenang di kolam renang selama 3 jam kemarin...”kata Mariska.
“terus
keadaan dia gimana?”tanya Jemmy.
“dia sedang
nonton tv di kamar, tadi pagi dia demam tinggi...”kata Mariska.
“apa dia
nantinya marah ya, kalo aku tengok dia?”
“enggak, ayo
masuk...”ajak Mariska.
Tok...Tok...Tok...
“siapa?”tanya
Anna.
“ini aku,
Mariska. Ada tamu buat kamu,”kata Mariska.
Pintu di
buka, Anna melihat Jemmy, dia tersenyum melihat Anna.
“Jemmy?”Anna
kaget.
“aku buat
minuman ya, silahkan masuk”kata Mariska.
Tinggal
mereka berdua. Anna langsung menyelimuti seluruh tubuhnya, sampai tak ada
satupun yang terlihat. Dia sembunyi di balik selimut.
“mau apa lo kesini?”tanya Anna.
“aku khawatir
sama kamu, Princess...”kata Jemmy,”oh iya, aku bawa cake strawberry, kesukaan
kamu,”
Anna melirik
ke sumber suara.
“aku sayang
banget sama Princess...”kata Jemmy.
“Jemmy!”kata
Anna.
“aku akan
selalu menunggu Princess...”kata Jemmy.
Anna terdiam.
“baiklah, aku
pergi dulu ya Princess... Semoga cepat sembuh...”kata Jemmy.
Di rasa Jemmy
sudah pergi, Anna membuka selimutnya. Ia menoleh ke samping, di meja ada kotak
kue, dan foto yang sudah di bingkai. Anna dan teman-teman, foto aneh itu.
Keesokan
harinya, Alda dan Veny mencoba berbicara pada Anna, dan meminta maaf karena
tidak menjenguk, mereka tidak tahu kalo Anna sakit, akhirnya mereka pun kembali
bersama-sama lagi.
Anna tidak
melihat Jemmy hari ini, dia bertanya pada Alda dan Veny. Merekapun tidak tahu.
“Jemmy sakit,”kata
Alda.
“sakit
kenapa?”tanya Anna.
“ciee...
Khawatir ya...”kata Veny.
“lebih baik
lo jenguk dia,”kata Jemmy.
“ah buat apa,
paling besok juga dateng,”kata Anna.
Keesokan
harinya, Jemmy pun tidak datang. Anna, Alda dan Veny makan siang di kantin.
Anna merasa aneh, tak ada yang mengganggunya dengan ribut-ribut video.
Begitupula
dengan keesokan harinya.
“sepi ya, gak
ada dia?”tanya Veny.
“iya,
biasanya dia yang paling cerewet,”kata Alda.
“siapa?”tanya
Anna.
“Jemmy... Lo
gak mau nengok dia?”tanya Alda.
“sebenernya
sih gue mau, tapi sama kalian ya?”ujar Anna.
“oke, udah di
putuskan! pulang kuliah kita nengok dia,”kata Alda.
“sip!”ujar
Veny.
Anna dan
teman-teman memasuki rumah Jemmy yang langsung di sambut ibunya Jemmy yang
nyentrik.
“oh, ini
pasti Alda, Veny, dan... Ini pasti Anna,”kata Ibunya Jemmy.
Anak-anak
heran Ibunya Jemmy mengenali mereka.
“ternyata
aslinya lebih cantik,”kata Ibunya Jemmy sambil menatap Anna.
“oh iya Bu,
ini calon menantu Ibu...”ujar Alda mendorong Anna.
Anna melotot
pada Alda.
“wah, aamiin,
kalo Anna mau sama anak tante,”tanya Ibunya Jemmy.
“he...he...he...”Anna
tertawa kecil, salting.
“makasih ya,
kalian udah mau nengok Jemmy, kebetulan ada teman Jemmy juga di sini,”kata
Ibunya sambil menatap Anna lagi, matanya berbinar melihat Anna. Alda dan Veny
cengar-cengir sambil berpandangan penuh arti.
Mereka
mengikuti Ibu Jemmy ke kamar Jemmy di atas.
“ternyata
Jemmy banyak temannya, tante sering khawatir Jemmy gak punya temen karena
hobinya yang aneh,”kata Ibunya Jemmy.
“hobi
memotret atau merekam video, tante?”tanya Anna.
“dua-duanya,
dia hobi fotografi alam juga, tapi akhir-akhir ini dia sering sekali mengambil
gambar cewek cantik, dan gambar cewek cantik itu selalu memenuhi kameranya dan
juga laptopnya, tante gak nyangka bisa ketemu langsung sama cewek itu,”kata
Ibunya Jemmy tersenyum lebar pada Anna.
Alda dan Veny
nyengir-nyengir gak jelas lagi, tapi masih dengan penuh arti.
“itu pasti
fotonya Anna, tante!”kata Alda.
Anna melotot
lagi pada Alda.
“iya. Betul,”kata
Ibunya Jemmy.
Alda dan Veny
seneng-seneng sendiri.
Mereka sampai
ke kamar Jemmy.
“Jemmy, ada
teman kamu lagi nih,”kata Ibu Jemmy.
Ternyata di
dalam kamar Jemmy ada Mariska dan Nova, senior mereka semua.
Anna dan
Mariska saling menatap.
“wah, tambah
ramai nih,”kata Ibunya Jemmy. Jemmy
terlihat sumringah melihat kedatangan Anna dkk.
“Anna, Alda,
Veny!”kata Jemmy, wajahnya terlihat pucat tapi tetap tersenyum senang melihat
kedatangan Anna dkk.
“hai!”sapa
Alda dkk.
“maaf ya,
Jemmy, kita baru nengok lo,”kata Veny.
“iya, gak
papa... Makasih udah di tengokin,”kata Jemmy,”oh iya, ayo masuk-masuk, ada ka
Mariska dan ka Nova di sini,”.
“hai...”sapa
mereka.
“hai...”balas
Alda dkk.
“hai, Anna,”sapa
Mariska.
“hai,”balas Anna
datar.
Suasana jadi
canggung.
“Jemmy kita
bawa pudding pisang kesukaan kamu,”kata Veny.
“wah,
makasih...”kata Jemmy.
Jemmy menatap
Anna.
“Anna, kok
diem aja, gak kangen sama aku?”tanya Jemmy.
“hahaha,”tawa
Anna sambil mencibir.
“ya sudah,
kita pamit dulu ya, Jemmy...”kata Mariska.
“iya, met
sembuh ya...”kata Nova.
“iya, makasih
ya...”
“iya, met
sembuh ya, Jemmy...”kata Mariska.
“makasih,
hati-hati di jalan ya,”kata Jemmy bersemangat lagi.
“wah...wah,
lo sakit betulan ato bo'ongan sih, kok kayak gak sakit ya?”tanya Alda.
“heh, gue
sakit betulan. Gue demam dua hari, gara-gara keujanan,”kata Jemmy.
“lo sih
ujan-ujanan...”kata Veny.
“ada urusan penting yang gue harus selesein,”kata Jemmy kemudian
melihat Anna,”Anna, sini dong, aku mau di suapin kamu makan pudding itu,”
“hey, enak
aja! Siapa elo?”kata Anna.
“Anna, lo
harus jadi menantu yang baik, Ibu Jemmy aja kelihatannya udah setuju kalo lo
sama Jemmy,”kata Alda.
“Jemmy, lo
nunjukin foto apa aja sama nyokap lo?”tanya Anna.
“fotonya
Princess,”kata Jemmy.
“wah, Ibunya
Jemmy udah tahu Anna dong!”kata Veny.
“Calon
Menantu!”kata Alda.
“emang nyokap
gue ngomong apa, Da?”tanya Jemmy senang.
“calon
menantu nyokap lo adalah Anna,”kata Alda.
“cieeee...
Selamat ya Anna!”kata Veny.
“eh,
enggak...”kata Anna.
Jemmy menarik
lengan Anna, “Princess, suapin aku ya? Aku kan lagi sakit...”kata Jemmy.
“enggak!”kata
Anna.
“udah Na,
kasihan... Itung-itung lo beramal, Na,”kata Veny,”mungkin nanti dia bakal
sembuh kalo lo suapin dia,”
“iya,
bener...”kata Jemmy.
Anna akhirnya
dengan terpaksa menyuapi Jemmy. Jemmy terlihat begitu menikmati. Tiba-tiba Ibu
Jemmy datang, Anna langsung menaruh puddingnya.
“ini
anak-anak minumnya,”kata Ibu Jemmy. Ibu Jemmy kaget,”wah, Jemmy kamu udah
sembuh ya sayang?”
“iya,”kata
Jemmy gembira.
“titip Jemmy
ya, Anna... temen-temen Jemmy juga...”kata Ibu Jemmy.
“iya tante...”ujar
Alda dan Veny.
“i...iya...”kata
Anna.
“ayo di
lanjutin nyuapin Jemmynya...”kata Ibu Jemmy.
“ayo,
Princess...”kata Jemmy.
Sepeninggal
Ibu Jemmy.
“kalo lo gak
lagi sakit, pasti gue beri!”kata Anna.
“beri apa,
Princess?”tanya Jemmy polos.
“beri
tabok... Mau?”tanya Anna.
Mereka semua
tertawa.
Mariska
mengantar Nova ke rumahnya. Mereka berpisah di situ. Kemudian, Mariska
mengemudikan mobilnya ke sebuah tempat sepi. Dia berhenti di situ dan menunggu.
Tiba-tiba
seseorang berdiri di depan mobilnya. Dia mengetuk kap mobil.
“udah lama
gak ketemu lo, Riska?”tanyanya.
Mariska
keluar dari mobilnya.
“om Rudi udah
lama gak ketemu, om tambah ancur aja,”kata Mariska.
“heh, Riska,
gak sopan lo, gue juga masih seumuran sama lo, cuman nasib gue gak kaya lo!”katanya,”mobil
lo bagus nih, boleh dong...”
“jangan
sentuh mobil gue,”kata Mariska.
“mau lo apa
kesini? Tumben...”kata Rudi.
“gue butuh
bantuan lo!”kata Mariska.
Anna sedang
duduk di taman kampus, sambil browsing di Internet. Kemudian dia menghela
nafas, “huuf... Lo gak berhenti-berhenti ya ngambil gambar gue... Bertobatlah,
bung!”kata Anna.
Jemmy menutup
kameranya, “he...he...he... Aku kan KO selama 3 hari Princess, aku kehilangan
kesempatan untuk mengambil gambar kamu,”kata Jemmy duduk di sebelah Anna.
“sebegitunya
kah lo ngefans gue? kalo lo udah nikah, terus istri lo lihat gambar ini gimana
coba?”tanya Anna.
“gak
mungkin...”kata Jemmy.
“oh,
gambar-gambar ini pasti lo udah buang kan?”kata Anna.
“gak juga,”kata
Jemmy.
“hah?! Gue
gak mau jadi alasan istri lo nyerein lo,”kata Jemmy.
“ya gak
mungkin istri aku nyerein aku Princess, kan kamu istri masa depan aku,”kata
Jemmy.
Anna
terbelalak.
“ember mana
ember?”tanya Anna.
“tumben
Princess, biasanya kamu nyari air,”
“embernya itu
buat air, airnya buat nyiram elu!”kata Anna.
Jemmy ketawa.
“ketawa lagi,”kata
Anna.
“cieee....
Yang kembali mesra!”kata Veny.
“mesra kepala
lo!”kata Anna.
“itu mesranya
kalian, kalian gak nyadar ya?”tanya Veny.
Anna
cemberut.
“ah, dapat!”kata
Jemmy mengambil gambar Anna.
“ih, nih
anak!”kata Anna.
Jemmy
melongok ke layar laptop Anna.
“siapa cowok
itu? Kamu selingkuh ya, Princess?”tanya Jemmy.
“HA.HA.HA”Anna
tertawa datar.
“ini foto
pembawa berita tahu, ganteng kan? Makanya gue betah nongkrong nonton berita,
kalo yang jadi pembawa beritanya dia,”kata Anna.
“gantengan
juga aku,”kata Jemmy, mimik cemburunya kelihatan jelas, imut-imut banget.
“oh yeah?”cibir
Anna.
“yeah... Oh,
wabah Tomcat, Tom and Jerry,”kata
Jemmy.
“Tomcat...”kata
Anna.
Veny sibuk
dengan Ponselnya, up date status. Dia menulis di akunnya :
Jadi Baby Sitter nya Anna dan Jemmy
Dua orang
junior mendekati mereka. “ka Jemmy, bisa ngomong sebentar gak?”tanya mereka.
Anna pura-pura gak peduli.
“oh iya,”kata
Jemmy. Jemmypun mengikuti mereka berdua.
Anna
diam-diam memperhatikan. Alda duduk di depan Anna dan Veny.
“siapa tuh?”tanya
Alda.
“anak
Junior...”kata Veny.
“jangan-jangan
mau nembak?”Kata Alda Asbak, asal tebak.
“ah, sok
tahu,”kata Anna.
“ayo, apaan?”tanya
Alda.
“kayaknya
sih...”ujar Veny setelah dia menoleh ke arah Jemmy dan dua anak Junior itu.
Anna menoleh
ke arah Jemmy, “kalo iya, berani amat ya... Anak junior sekarang udah mulai Go Public ,”kata Anna.
“'iya lah... mungkin mereka terinspirasi dari Agnes Monica,”kata
Veny.
“Go International
itu sih,”kata Anna.
“sama aja,”kata
Veny.
“beda,”kata
Anna.
“ah, kalian
berdua...”kata Alda geleng-geleng.
Anna menoleh
lagi ke arah Jemmy. Terlihat salah satu cewek itu tampangnya agak kecewa,
kemudian Jemmy menunjuk ke arah Anna. Anna terkejut, ia pura-pura gak lihat.
“apa
maksudnya nunjuk-nunjuk gue?”tanya Anna, jantungnya jadi dagdigdug.
Di Toko Buku.
Jemmy ngikutin Anna lagi.
“Jemmy,
kurang puaskah dirimu mengikutiku terus?”tanya Anna.
“wah, ini
gara-gara Shakespears, gaya bahasa lo jadi berubah gitu,”kata Alda.
“aku tidak
mengikutimu, Princess, tapi hanya ikut-ikutan,”kata Jemmy.
“uugh...”Anna
gemes kayaknya melihat Jemmy.
“apa gue baca
buku shakespears juga ya?”tanya Veny pada dirinya sendiri.
Mereka
makan-makan di fast food. Sambil ngobrol-ngobrol tentang buku yang mereka beli.
Jemmy membeli komik yang dia ikuti.
Dari mall,
mereka berpisah.
“lo gak usah
ikutan gue lagi Jemmy, gue pulang sendiri,”kata Anna.
“tapi,
Princess...”kata Jemmy.
“udah, sana
pulang...”kata Anna.
Dengan berat
hati, Jemmy mengendarai mobilnya.
Anna berjalan
sendirian di sekitar mall. Tahu-tahu dia di bekap dan di bawa oleh mobil.
“Anna belum
pulang?”tanya teman-temannya.
Mereka jadi cemas.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar