Jumat, 08 Februari 2013

Get Out From My Way, Princess!~Chap. 5 (End)


Get Out From My Way, Princess!
Chapter 5
||



 
Anna pergi ke mall sendirian. Jalan-jalan, makan sendiri, pokoknya sendirian. Dia bertanya-tanya, kenapa dia bisa semarah itu sama Jemmy yang ternyata udah punya cewek. Sakit hati dia, karena selama ini Jemmy selalu mengikuti dia. Tapi, ternyata Jemmy malah udah punya cewek. Dia udah punya rasa sama Jemmy, dia tahu itu, tapi dia gak mau ngaku.
            Tiba-tiba dia juga teringat kakek dan nenek, sikap mereka yang begitu cuek terhadap Anna, sampai Anna juga berbalik cuek juga terhadap mereka. Tiba-tiba muncul tampang Mariska. Orang lagi marah itu selalu inget kenangan yang dulu-dulu. Tapi, pas inget sesuatu, kepalanya sakit.
            Sampai akhirnya Anna mau pulang. Begitu di parkiran, dari arah selatan ada sebuah mobil yang melaju kencang. Anna tidak tahu itu. Tiba-tiba Anna begitu kaget ketika ada mobil yang hampir tabrakan di parkiran, selintas pikirannya terbesit kenangan masa lalu. Kepalanya pusing.
            Kenangan itu datang dengan perlahan, bikin pusing kepala. Seorang anak kecil tak sadarkan diri, di bawa oleh seorang Pria.

            Hampir saja Anna tertabrak mobil putih, namun tampaknya di sengaja. Mobil itu berhenti. Anna melongok ke dalam mobil.
            “oh, elo Mariska, lo mau nabrak gue?”tanya Anna.
            Mariska keluar. “sorry, Princess,”katanya.
            Anna gak suka di panggil Princess begitu sama Mariska, ya, kecuali Jemmy. Di panggil begitu sama Mariska seperti penyindiran.
            “apa mau lo sih?”tanya Anna.
            “gue gak bermaksud buat nabrak lo sih, tapi gue berniat menghancurkan lo, gue bosen dengan sikap lo ini,”
            “apa maksud lo ngomong gitu, Mariska? Lo gak suka sama gue, asal lo tahu aja, gue juga gak suka sama lo...”
            “bagus, berarti alasan gue buat ngelenyapin lo itu bener,”
 “to the point aja lah, apa mau lo? Yang pasti lo mau ngasih tahu gue sesuatukan?”kata Anna, kepalanya sakit.
            “tahu siapa yang menculik lo? Dia itu saudara gue. Bodohnya dia ngelepasin lo, karena dia inget sama pacarnya yang hamil gara-gara dia, tapi menikah dengan orang lain, dan mati gara-gara melahirkan, anaknya mati pula, sia-sia sekali...”
            “kejam banget lo ngomongnya, Mariska!”kata Anna sambil memegang kepalanya yang pusing. Kenangan itu datang lagi, gadis kecil itu di gendong.
            “kenapa lo sejahat ini? lo bukan Mariska kan?”
            “Mariska atau bukan, memangnya apa urusan lo?”tanyanya.
            “Mariska...kenapa lo sejahat ini? Lo nyoba nyingkirin gue?”kata Anna,”sejahat apapun gue bersikap sama lo, tapi selama ini lo udah gue anggep saudara gue sendiri,”.
            “benarkah? Gue tahu kepura-puraan lo, anak manja,”
            “gue gak pernah bermanja-manja, apa lo pernah lihat gue manja sama kakek-nenek? Enggak kan? Aduh!” Anna akhirnya ingat, gadis kecil yang di gendong itu adalah dia, dan orang yang menggendongnya adalah Kakek, Ya! Kakek! lalu ada Nenek juga...
            Anna makin pusing. Tapi, ingatannya jelas sekarang.
            “lo bego ya? lo gak pernah tahu perasaan gue sebenarnya, walo lo gak bermanja-manja, tapi mereka tetap sayang sama lo, beda sama gue,”kata Mariska.
            “Mariska, apa alasan lo berbuat begini sama gue itu karena lo marah sama gue? Lo iri sama gue?”ujar Anna, ia merinding mengetahui ini semua karena tentang cucu kandung dan cucu angkat.”Mariska, lo iri sama gue?”

            Mariska seperti malu dan marah. Kemudian Mariska berlari dan pergi meninggalkan Anna sendirian di parkiran Mall. Anna termenung sendirian. Selama ini, jadi mereka saling iri sebenarnya? Mariska yang terlihat hebat di depan Anna, ternyata juga iri terhadap Anna sebenarnya. Anna juga iri pada Mariska, tapi kenapa Mariska sampai tega begitu terhadapnya? Kalo nasib Anna sedang gak baik dan orang yang di suruh Mariska berbuat sesuatu yang buruk pada Anna bagaimana?
            Anna gak sadar mobil yang dikendarainya sudah sampai di depan rumahnya. Kemudian ia masuk ke rumah, dan diam di kamar berjam-jam. Tidur, melepas lelah, melepas kenyataan untuk sementara waktu. Cucu Kandung atau cucu angkat tidak begitu bermasalah baginya selama ini, tapi bagi Mariska? itu sangat berbeda bagi dirinya. Apa dia sering di ejek teman-temannya?, pikir Anna. Kemudian Nenek dan Kakek, dia selama ini salah sangka. Nenek dan Kakek ternyata peduli padanya, bahkan merekalah yang membawa Anna sendiri.

            Anna terbangun dengan suasana ramai di rumahnya.
            “ada apa?”tanya Anna pada Nenek.
            “Mariska meninggal, Anna. Dia tewas kecelakaan...”ujar Nenek menangis.
            Anna seperti sedang bermimpi. Dia tidak percaya dan berlari ke dalam kamarnya.
            “ya tuhan...”kata Anna shock. Kemudian ia melihat ponselnya, tombolnya berkedip-kedip tanda ada pesan. Rupanya semalam ia lupa mematikan ponselnya. Tapi, dia tidak mempedulikannya, dia merasa kasihan dengan Mariska, jenazahnya akan tiba sebentar lagi.

            Anna melihat pemakaman jenazah Mariska. Terlihat teman-teman Mariska sangat sedikit yang datang.
           
Mariska, selama ini gue gak bersyukur atas apa yang gue punya. Seharusnya gue lebih bersyukur karena gue masih punya keluarga. Mulai saat ini, gue janji, gue gak bakal bersikap dingin lagi sama keluarga gue, ujar Anna dalam hati, dia segera mengusap air matanya yang menetes.
            Anna mendongak, dan dia melihat Jemmy sedang menatapnya. Anna menatapnya balik, kemudian ia melihat kakek neneknya. Hanya nenek yang meneteskan air mata. Anna agak ragu untuk mendekati mereka. Akhirnya ia punya keberanian, dan maju untuk mendekati mereka.
            “nenek... Ikhlaskan, Mariska, dia sudah punya tempat yang baik di sisi Tuhan...”kata Anna memeluk pinggang nenek.
            Nenek dan kakek begitu terkejut, Nenek menangis dan membalas pelukan Anna. Kakek yang tadi diam, kini meneteskan air mata. Terharu akan sikap Anna. Keluarga itu saling berpelukan pada akhirnya.
            Anna duduk bersama Alda dan Veny, tapi dia tidak melihat Jemmy di sana. Akhirnya, Anna masuk ke kamar, dan melihat ponselnya. Banyak sekali pesan yang di terimanya. Salah satunya dari Mariska.
            “Mariska?”
           
Sms terakhir dari Mariska :
            Maaf soal tadi, gue bener-bener gak nyangka kalo lo nganggep gue seperti itu, dan gue terlalu malu buat nampakkin diri gue. gue nyesel banget dengan apa yang gue lakuin sama lo, dan terutama sama saudara gue satu-satunya. Biar dia selalu membebani gue, tapi dia satu-satunya saudara gue, dan gue udah ngebunuh dia. Gue bener-bener menyesal... Dari pada gue ngakuin itu dan masuk penjara, cuman bisa mempermaluin keluarga lo aja, lebih baik gue menghilang dari kehidupan kalian selamanya.
 Bersikap baiklah pada nenek dan kakek lo, karena mereka adalah satu-satunya keluarga yang elo miliki di dunia ini.

            Perasaan Anna gak karu-karuan setelah membaca pesan terakhir Mariska. Kemudian dia melihat foto aneh itu.

            Anna belum bertemu dengan Jemmy hari ini. Dia berjalan sendirian di kampus dan duduk di kursi taman. Dia menengok ke arah kiri dan kanan, tak ada satupun orang yang di carinya.
            Dua cewek mendekati Anna dengan ragu. Akhirnya mereka mendekati Anna.
            “Kak Anna ya?”tanya mereka.
            “iya,”kata Anna.
            “Kak Anna, pacarnya kak Jemmy itu kan?”tanya mereka.
            “pacar? Siapa yang bilang?”tanya Anna.
            “Kak Jemmy sendiri...”kata mereka.
            “Jemmy... Sembarangan aja, kapan dia ngomong?”
            “waktu kakak dan temen kakak ada di sini bareng Kak Jemmy juga, Kak Jemmy ngomong ke kita kalo kakak itu pacarnya Kak Jemmy, dia bahkan nunjukin ke kita langsung,”kata salah satu cewek itu.
            Anna ingat waktu,”terus kalian mau apa?”
            “sebenernya Kakak itu bener pacarnya bukan sih? Aku suka banget sama Kak Jemmy, habis dia orangnya baik, aku nekat bertanya sama kakak langsung, soalnya kata orang-orang Kak Jemmy cuman cinta bertepuk sebelah tangan doang sama kakak...”
            Anna berpikir sebentar,”terus menurut kamu gimana?”
            “aku gak tahu...makanya aku coba nanya langsung... Kalo bener, kasihan kak Jemmy,”
 Anna tersenyum,”enggak, itu gak bener. Aku memang pacarnya Jemmy kok,”
            Mereka tampak kecewa.
            “oke deh kalo gitu, makasih ya Kak... Aku akan mundur, tolong jaga Kak Jemmy ya...”
            Anna heran melihat dua cewek itu,”anak cewek zaman sekarang...”ujar Anna geleng-geleng kepala ketika melihat mereka pergi.

            Anna melihat Jemmy duduk di depan kelas. Dia beranjak dan segera pergi menemui Jemmy. Anna menghampiri Jemmy yang sedang duduk. Jemmy di kagetkan Anna yang tiba-tiba duduk di sampingnya. Jemmy menatap Anna, dan Anna tersenyum kecil padanya.
            “tempo hari gue marah-marah sama lo, maaf ya...”kata Anna.
            “gak papa, princess...”kata Jemmy.
            Mereka berdua terdiam. Anna ragu untuk berbicara.
            “kok tumben diem?”tanya Anna.
            “aku takut salah lagi...”kata Jemmy.
            Anna terkejut. Dia tersenyum. Kemudian berpikir sebentar.
            “kalo Jemmy diem itu rasanya aneh! Biasanya lo cerewet banget, Princess ini... Princess itu, dan lain sebagainya,”ujar Anna sambil ketawa.
            “Princess kenapa?”tanya Jemmy heran.
            “lo masih suka kan sama gue? Kalo kita jadian, gimana?”tanya Anna.
 Jemmy terkejut.
            “ah, gak mau ya? Apa lo udah suka sama cewek lain? Ah... Sayang banget, padahal gue udah mulai suka sama lo!”kata Anna.
            “Princess serius?”tanya Jemmy.
            “menurut lo?”tanya Anna.
            “asyiiik... Makasih Princess... Makasih, akhirnya kamu membuka hatimu padaku,”kata Jemmy.
            Anna hanya tertawa.


            Di kantin. Alda dan Veny memperhatikan Anna dan Jemmy. Anna sedang ngomel-ngomel pada Jemmy, Jemmy berusaha menenangkan Anna.
            “beneran gak sih, kalian udah jadian? Kok, tetep kaya dulu ya...?”tanya Alda gak yakin.
            “iya ya... Gak beda jauh kaya kemarin-kemarin,”kata Veny.
            “heh, denger ya, gue lagi cemburu sama dia, liat, di wall facebooknya, banyak cewek yang nge-wall in dia!”kata Anna, ngomongnya gak pake di edit.
            “wah, Anna vulgar ngomongnya, to the point langsung!”kata Alda.
            “iya, cieee.... Cemburu ya,”kata Veny.
            “Princess... Maafkan pangeran...”kata Jemmy.
            “Pangeran... Pangeran...”ujar Anna.
            Kemudian Alda dan Veny tertawa bersamaan.

            Mariska, gue janji gue bakal berubah sikap terhadap kakek dan nenek, tapi... Kalo selain itu, gue gak janji ya...[]


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar