Get Out From My Way, Princess!
Chapter 5
||
Anna pergi ke mall sendirian. Jalan-jalan, makan sendiri, pokoknya
sendirian. Dia bertanya-tanya, kenapa dia bisa semarah itu sama Jemmy yang
ternyata udah punya cewek. Sakit hati dia, karena selama ini Jemmy selalu
mengikuti dia. Tapi, ternyata Jemmy malah udah punya cewek. Dia udah punya rasa
sama Jemmy, dia tahu itu, tapi dia gak mau ngaku.
Tiba-tiba dia
juga teringat kakek dan nenek, sikap mereka yang begitu cuek terhadap Anna,
sampai Anna juga berbalik cuek juga terhadap mereka. Tiba-tiba muncul tampang
Mariska. Orang lagi marah itu selalu inget kenangan yang dulu-dulu. Tapi, pas
inget sesuatu, kepalanya sakit.
Sampai
akhirnya Anna mau pulang. Begitu di parkiran, dari arah selatan ada sebuah
mobil yang melaju kencang. Anna tidak tahu itu. Tiba-tiba Anna begitu kaget
ketika ada mobil yang hampir tabrakan di parkiran, selintas pikirannya terbesit
kenangan masa lalu. Kepalanya pusing.
Kenangan itu
datang dengan perlahan, bikin pusing kepala. Seorang anak kecil tak sadarkan
diri, di bawa oleh seorang Pria.
Hampir saja
Anna tertabrak mobil putih, namun tampaknya di sengaja. Mobil itu berhenti.
Anna melongok ke dalam mobil.
“oh, elo
Mariska, lo mau nabrak gue?”tanya Anna.
Mariska
keluar. “sorry, Princess,”katanya.
Anna gak suka
di panggil Princess begitu sama Mariska, ya, kecuali Jemmy. Di panggil begitu
sama Mariska seperti penyindiran.
“apa mau lo
sih?”tanya Anna.
“gue gak
bermaksud buat nabrak lo sih, tapi gue berniat menghancurkan lo, gue bosen
dengan sikap lo ini,”
“apa maksud
lo ngomong gitu, Mariska? Lo gak suka sama gue, asal lo tahu aja, gue juga gak
suka sama lo...”
“bagus,
berarti alasan gue buat ngelenyapin lo itu bener,”
“to the point aja lah, apa
mau lo? Yang pasti lo mau ngasih tahu gue sesuatukan?”kata Anna, kepalanya
sakit.
“tahu siapa
yang menculik lo? Dia itu saudara gue. Bodohnya dia ngelepasin lo, karena dia
inget sama pacarnya yang hamil gara-gara dia, tapi menikah dengan orang lain,
dan mati gara-gara melahirkan, anaknya mati pula, sia-sia sekali...”
“kejam banget
lo ngomongnya, Mariska!”kata Anna sambil memegang kepalanya yang pusing.
Kenangan itu datang lagi, gadis kecil itu di gendong.
“kenapa lo
sejahat ini? lo bukan Mariska kan?”
“Mariska atau
bukan, memangnya apa urusan lo?”tanyanya.
“Mariska...kenapa
lo sejahat ini? Lo nyoba nyingkirin gue?”kata Anna,”sejahat apapun gue bersikap
sama lo, tapi selama ini lo udah gue anggep saudara gue sendiri,”.
“benarkah?
Gue tahu kepura-puraan lo, anak manja,”
“gue gak
pernah bermanja-manja, apa lo pernah lihat gue manja sama kakek-nenek? Enggak
kan? Aduh!” Anna akhirnya ingat, gadis kecil yang di gendong itu adalah dia,
dan orang yang menggendongnya adalah Kakek, Ya! Kakek! lalu ada Nenek juga...
Anna makin
pusing. Tapi, ingatannya jelas sekarang.
“lo bego ya?
lo gak pernah tahu perasaan gue sebenarnya, walo lo gak bermanja-manja, tapi
mereka tetap sayang sama lo, beda sama gue,”kata Mariska.
“Mariska, apa
alasan lo berbuat begini sama gue itu karena lo marah sama gue? Lo iri sama
gue?”ujar Anna, ia merinding mengetahui ini semua karena tentang cucu kandung
dan cucu angkat.”Mariska, lo iri sama gue?”
Mariska
seperti malu dan marah. Kemudian Mariska berlari dan pergi meninggalkan Anna
sendirian di parkiran Mall. Anna termenung sendirian. Selama ini, jadi mereka
saling iri sebenarnya? Mariska yang terlihat hebat di depan Anna, ternyata juga
iri terhadap Anna sebenarnya. Anna juga iri pada Mariska, tapi kenapa Mariska
sampai tega begitu terhadapnya? Kalo nasib Anna sedang gak baik dan orang yang
di suruh Mariska berbuat sesuatu yang buruk pada Anna bagaimana?
Anna gak
sadar mobil yang dikendarainya sudah sampai di depan rumahnya. Kemudian ia
masuk ke rumah, dan diam di kamar berjam-jam. Tidur, melepas lelah, melepas
kenyataan untuk sementara waktu. Cucu Kandung atau cucu angkat tidak begitu
bermasalah baginya selama ini, tapi bagi Mariska? itu sangat berbeda bagi
dirinya. Apa dia sering di ejek teman-temannya?, pikir Anna. Kemudian Nenek dan
Kakek, dia selama ini salah sangka. Nenek dan Kakek ternyata peduli padanya,
bahkan merekalah yang membawa Anna sendiri.
Anna
terbangun dengan suasana ramai di rumahnya.
“ada apa?”tanya
Anna pada Nenek.
“Mariska
meninggal, Anna. Dia tewas kecelakaan...”ujar Nenek menangis.
Anna seperti
sedang bermimpi. Dia tidak percaya dan berlari ke dalam kamarnya.
“ya tuhan...”kata
Anna shock. Kemudian ia melihat ponselnya, tombolnya berkedip-kedip tanda ada
pesan. Rupanya semalam ia lupa mematikan ponselnya. Tapi, dia tidak
mempedulikannya, dia merasa kasihan dengan Mariska, jenazahnya akan tiba
sebentar lagi.
Anna melihat
pemakaman jenazah Mariska. Terlihat teman-teman Mariska sangat sedikit yang
datang.
Mariska, selama ini gue gak
bersyukur atas apa yang gue punya. Seharusnya gue lebih bersyukur karena gue
masih punya keluarga. Mulai saat ini, gue janji, gue gak bakal bersikap dingin
lagi sama keluarga gue, ujar Anna dalam hati, dia
segera mengusap air matanya yang menetes.
Anna
mendongak, dan dia melihat Jemmy sedang menatapnya. Anna menatapnya balik,
kemudian ia melihat kakek neneknya. Hanya nenek yang meneteskan air mata. Anna
agak ragu untuk mendekati mereka. Akhirnya ia punya keberanian, dan maju untuk
mendekati mereka.
“nenek...
Ikhlaskan, Mariska, dia sudah punya tempat yang baik di sisi Tuhan...”kata Anna
memeluk pinggang nenek.
Nenek dan
kakek begitu terkejut, Nenek menangis dan membalas pelukan Anna. Kakek yang
tadi diam, kini meneteskan air mata. Terharu akan sikap Anna. Keluarga itu
saling berpelukan pada akhirnya.
Anna duduk
bersama Alda dan Veny, tapi dia tidak melihat Jemmy di sana. Akhirnya, Anna
masuk ke kamar, dan melihat ponselnya. Banyak sekali pesan yang di terimanya.
Salah satunya dari Mariska.
“Mariska?”
Sms terakhir dari Mariska :
Maaf soal tadi, gue bener-bener gak nyangka kalo lo
nganggep gue seperti itu, dan gue terlalu malu buat nampakkin diri gue. gue
nyesel banget dengan apa yang gue lakuin sama lo, dan terutama sama saudara gue
satu-satunya. Biar dia selalu membebani gue, tapi dia satu-satunya saudara gue,
dan gue udah ngebunuh dia. Gue bener-bener menyesal... Dari pada gue ngakuin
itu dan masuk penjara, cuman bisa mempermaluin keluarga lo aja, lebih baik gue menghilang
dari kehidupan kalian selamanya.
Bersikap
baiklah pada nenek dan kakek lo, karena mereka adalah satu-satunya keluarga
yang elo miliki di dunia ini.
Perasaan Anna
gak karu-karuan setelah membaca pesan terakhir Mariska. Kemudian dia melihat foto
aneh itu.
Anna belum
bertemu dengan Jemmy hari ini. Dia berjalan sendirian di kampus dan duduk di
kursi taman. Dia menengok ke arah
kiri dan kanan, tak ada satupun orang yang di carinya.
Dua cewek
mendekati Anna dengan ragu. Akhirnya mereka mendekati Anna.
“Kak Anna ya?”tanya
mereka.
“iya,”kata
Anna.
“Kak Anna,
pacarnya kak Jemmy itu kan?”tanya mereka.
“pacar? Siapa
yang bilang?”tanya Anna.
“Kak Jemmy
sendiri...”kata mereka.
“Jemmy...
Sembarangan aja, kapan dia ngomong?”
“waktu kakak
dan temen kakak ada di sini bareng Kak Jemmy juga, Kak Jemmy ngomong ke kita
kalo kakak itu pacarnya Kak Jemmy, dia bahkan nunjukin ke kita langsung,”kata
salah satu cewek itu.
Anna ingat
waktu,”terus kalian mau apa?”
“sebenernya
Kakak itu bener pacarnya bukan sih? Aku suka banget sama Kak Jemmy, habis dia
orangnya baik, aku nekat bertanya sama kakak langsung, soalnya kata orang-orang
Kak Jemmy cuman cinta bertepuk sebelah tangan doang sama kakak...”
Anna berpikir
sebentar,”terus menurut kamu gimana?”
“aku gak
tahu...makanya aku coba nanya langsung... Kalo bener, kasihan kak Jemmy,”
Anna tersenyum,”enggak, itu gak bener. Aku
memang pacarnya Jemmy kok,”
Mereka tampak
kecewa.
“oke deh kalo
gitu, makasih ya Kak... Aku akan mundur, tolong jaga Kak Jemmy ya...”
Anna heran
melihat dua cewek itu,”anak cewek zaman sekarang...”ujar Anna geleng-geleng
kepala ketika melihat mereka pergi.
Anna melihat
Jemmy duduk di depan kelas. Dia beranjak dan segera pergi menemui Jemmy. Anna
menghampiri Jemmy yang sedang duduk. Jemmy di kagetkan Anna yang tiba-tiba
duduk di sampingnya. Jemmy menatap Anna, dan Anna tersenyum kecil padanya.
“tempo hari
gue marah-marah sama lo, maaf ya...”kata Anna.
“gak papa,
princess...”kata Jemmy.
Mereka berdua
terdiam. Anna ragu untuk berbicara.
“kok tumben
diem?”tanya Anna.
“aku takut
salah lagi...”kata Jemmy.
Anna
terkejut. Dia tersenyum. Kemudian berpikir sebentar.
“kalo Jemmy
diem itu rasanya aneh! Biasanya lo cerewet banget, Princess ini... Princess
itu, dan lain sebagainya,”ujar Anna sambil ketawa.
“Princess
kenapa?”tanya Jemmy heran.
“lo masih
suka kan sama gue? Kalo kita jadian, gimana?”tanya Anna.
Jemmy terkejut.
“ah, gak mau
ya? Apa lo udah suka sama cewek lain? Ah... Sayang banget, padahal gue udah
mulai suka sama lo!”kata Anna.
“Princess
serius?”tanya Jemmy.
“menurut lo?”tanya
Anna.
“asyiiik...
Makasih Princess... Makasih, akhirnya kamu membuka hatimu padaku,”kata Jemmy.
Anna hanya
tertawa.
Di kantin.
Alda dan Veny memperhatikan Anna dan Jemmy. Anna sedang ngomel-ngomel pada
Jemmy, Jemmy berusaha menenangkan Anna.
“beneran gak
sih, kalian udah jadian? Kok, tetep kaya dulu ya...?”tanya Alda gak yakin.
“iya ya...
Gak beda jauh kaya kemarin-kemarin,”kata Veny.
“heh, denger
ya, gue lagi cemburu sama dia, liat, di wall facebooknya, banyak cewek yang
nge-wall in dia!”kata Anna, ngomongnya gak pake di edit.
“wah, Anna
vulgar ngomongnya, to the point langsung!”kata Alda.
“iya,
cieee.... Cemburu ya,”kata Veny.
“Princess...
Maafkan pangeran...”kata Jemmy.
“Pangeran...
Pangeran...”ujar Anna.
Kemudian Alda
dan Veny tertawa bersamaan.
Mariska, gue janji gue bakal berubah sikap terhadap
kakek dan nenek, tapi... Kalo selain itu, gue gak janji ya...[]
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar